Nasional, Jakarta - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, menegaskan tak ada perubahan tatanan kebijakan di bidang pertahanan Indonesia setelah Donald Trump menjadi Presiden Terpilih Amerika Serikat ke-45. Kemenangan Trump sempat dinilai bisa meningkatkan tensi keamanan kawasan Asia-Pasifik.

"Jangan bawa-bawa hal itu ke sini (Indonesia), jangan bikin kita banyak kerjaan," ujar Ryamizard usai silaturahmi bersama ulama di komplek Kemhan, Jakarta Pusat, Jumat, 11 November 2016.

Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat ini meyakini tak ada pengaruh signifikan pasca pesta demokrasi di AS. Menurut dia, tak ada sikap khusus yang diambil untuk pengamanan wilayah rawan konflik, seperti Laut Cina Selatan.

Kawasan itu sebelumnya sudah kerap dipenuhi ketegangan antar sejumlah negara di Asia, terutama soal klaim wilayah. "Kita biasa-biasa saja. Memangnya (kemenangan Trump) luar biasa? Dia malaikat?" ucap Ryamizard. Ia menegaskan Indonesia tak akan tertandingi selama rakyatnya bersatu.

Kementerian Luar Negeri pun menyebut tak ada perubahan sikap politik Indonesia terhadap AS setelah adanya pergantian Presiden. Indonesia, menurut Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir, menyambut terpilihnya Trump.

Baca: Pernyataan Trump Larang Muslim di Amerika Serikat Dihapus dari Situsnya

Arrmanatha tak ingin berkomentar dini tentang sejumlah kebijakan kontroversial yang diungkapkan Trump dalam kampanye. Menurut dia, situasi kampanye berbeda dengan situasi saat pemerintahan telah dimulai.

"Kami belum dengar kebijakan detailnya, khususnya terkait politik luar negeri. Namun, sebagai salah satu negara terbesar, mereka akan memikirkan dampak (kebijakan) dan melalui berbagai pertimbangan," tutur Armanatha.

Sejumlah rencana kontroversial yang sempat diungkap Trump, adalah niatnya melarang warga Muslim masuk ke AS. Ada pula rencana membangun tembok tinggi di sepanjang perbatasan AS-Meksiko untuk mencegah masukknya imigran ilegal.

YOHANES PASKALIS

Baca juga:
Gaya Michelle Obama Saat Jamu Melania Trump di Gedung Putih
Filipina Izinkan Malaysia dan Indonesia Kejar Penculik