Enam Hal yang Wajib Dimiliki Oleh Seorang Penulis
Adakah yang bercita-cita menjadi seorang penulis?
Menjadi seorang penulis bukan hal mudah. Untuk bisa menerbitkan sebuah tulisan di penerbit terkenal harus memiliki keunggulan yang diinginkan penerbit tersebut.
Bukan perkara mudah jika ingin lolos seleksi di penerbit gramedia misalkan. Setiap hari, puluhan bahkan ratusan naskah masuk ke email redaksi. Dan, tulisan sahabat bakal ada di antara harapan-harapan orang yang juga menginginkan naskahnya lolos. Tinggal, naskah sahabat dikasih YES atau No. Berasa ajang pencarian bakat. Hehe
Berikut hal-hal yang harus dimiliki oleh seorang penulis pemula seperti saya:
Tidak Bosan Membaca
Mau tidak mau, menjadi penulis itu harus cerdas. Harus banyak membaca buku. Apalagi jika orang tersebut ingin menggarap sebuah novel tentang kebudayaan misalkan. Tentu harus mengetahui arti dan macam-macam dari kebudayaan tersebut. Dan kuncinya adalah buku.
Jika ada penulis yang belum suka membaca, belajar menyukai sesuatulah. Karena, perkembangan sebuah tulisan salah satunya adalah dari membaca. Jika malas, otomatis ilmunya akan stuck disitu saja. tidak ada hal-hal baru yang dapat mengembangkan potensi.
Konsisten Menulis
Menurut saya, membaca dan menulis sama pentingnya. Setelah mengetahui ilmu-ilmunya, maka sahabat akan dihadapkan dengan praktik, praktik dan praktik. Bayangkan jika seorang yang ingin berenang tapi tidak mau terkenal air? Sama saja bohong.
Seorang yang hanya memiliki angan-angan untuk menulis pastinya hanya akan menghayal. Tapi seseorang yang benar-benar ingin menjadi penulis akan mencoba mencoretkan penanya di atas kertas. Atau mengetik di keyboard komputer.
Memiliki Charm (Pesona/Karisma)
Seorang penulis harus memiliki karisma. Meskipun, pada dasarnya sebuah pesona memang tumbuh secara sendirinya. Bagaimana karisma seorang penulis? Ya jelas dari tulisannya. Dan tulisan itu bisa dibuat oleh siapa pun.
Bagi yang berhasil mengaduk-aduk perasaan orang lewat novelnya, berarti dia sudah memiliki daya tarik, atau pesona bagi pembacanya. Tumbuhkan pesona itu di dalam diri sahabat. Ketika menulis, rasakanlah kalimat-kalimat sahabat dengan hati. Rasakan, apakah akan membuat pembaca ikut terbawa?
Sahabat pasti bisa melakukan itu, karena sahabat sendiri adalah pembaca juga dari karya-karya orang lain. Belajar menjadi editor dan pembaca yang baik bagi tulisan sendiri.
Konsisten dan Loyal
Jika sahabat sudah berhasil menciptakan sebuah karya. Buat lagi karya yang lebih menarik ketika sementara karya tersebut diperbaiki atau telah dikirim ke sebuah penerbitan.
Jika ditolak penerbit, janganlah gampang menyerah. J.K Rowling saja ditolak beberapa kali oleh penerbit. Sekarang? Karyanya terkenal ke mana-mana. Siapa yang tidak kenal Haryy Potter? Karyanya?
Sabarlah. Akan ada waktu di mana naskah yang sahabat buat memiliki jodoh dengan penerbit tertentu.
Memiliki Koneksi/Link
Penulis pemula harus pinta-pintar mencari koneksi atau kenalan. Baik dengan semasa penulis, atau dengan pihak penerbitan.
Jika sahabat berkenalan dengan penulis, apalagi yang sudah sangat produktif, maka sahabat bisa sharing dan tanya-tanya masalah karya. Mengapa bisa diterbitka? Apa yang bisa menjadi daya tarik? Dsb.
Jika mengenal penerbitan, sahabat bisa tanya-tanya langsung kriteria tulisan yang diterima. Atau, hal-hal penting yang bisa dijadikan referensi untuk menulis dan dikirimkan kepada penerbit tersebut.
Bekerja Keras dan Bertanggung Jawab
Kerja keras sangat dibutuhkan. Penulis harus tangguh berkecimpung dengan tulisan-tulisan, buku buku dan referensi dari internet. Penulis harus bisa memperbaiki apa kesalahan setelah ditolak sebuah penerbitan. Perbaiki kesalahan tersebut. Jangan menyerah, dan tetap berdoa.
Sekian dulu artikel yang bisa saya sampaikan. Jika ada yang ingin ditambahkan, silakan komentar. Terima kasih telah menyempatkan untuk membaca artikel ini.
Share This :
comment 0 komentar
more_vert