Nasional, Depok - Tim Disaster Victim Identification telah mendatangi rumah Ajun Komisaris Budi Waluyo, pilot pesawat tipe M-28 Sky Truck yang jatuh di perairan Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau. Tim DVI akan mengambil sampel deoxyribose-nucleic acid (DNA) keluarga Waluyo.
Sampel DNA dari keluarga Waluyo itu akan dicocokkan dengan DNA jenazah korban pesawat jatuh yang telah ditemukan. Dwi Susanto adik pilot pesawat nahas tersebut, mengatakan Minggu sore kemarin dokter dari kepolisian telah mengambil sampel DNA dari mulut dan sidik jari Dwi dan anak Waluyo.
"Tim akan mencocokannya dengan DNA jenazah yang ditemukan. Kemarin yang diambil saya dan anaknya," kata Susanto di rumah duka di Perumahan Kencana Asri Residence Blok C1 nomor 7 RT4 RW3 Kelurahan Pondok Petir, Kecamatan Bojongsari, Senin, 5 Desember 2016. "Aksesoris dan ciri-ciri Waluyo juga ditanyai."
Ia menuturkan keluarga tidak menyangka bahwa Waluyo yang membawa pesawat tersebut. Setiap Sabtu dan Minggu biasanya Waluyo selalu libur.
Keluarga baru tahu Waluyo menjadi pilot pesawat tersebut dari berita di media masa, Sabtu sore kemarin. "Kami sangat tidak menyangka. Apalagi sampai sekarang belum diketahui keberadaannya," ujarnya.
Ia menuturkan Waluyo sudah bercita-cita menjadi pilot sejak tamat SMP. Selepas menyelesaikan pendidikan di tingkat SMP, kakaknya melanjutkan sekolah penerbangan di SMK Penerbangan Adi Sumarmo Solo.
Setelah lulus dari sekolah penerbangan, Waluyo melnjutkan ke pendidikan calon bintara Polri, lalu lanjut mengikuti pendidikan Calon Perwira Polri. Bahkan, pangkat Ajun Komisaris Polisi baru didapatkan tiga bulan lalu. "Cita-cita menjadi pilot memang sejak kecil," ucapnya.
Ia menambahkan Waluyo juga mempunyai cita-cita ingin menerbangkan pesawat Boeing 737. "Cita-citanya mau menerbangi pesawat komersil Boeing 737 milik Garuda."
IMAM HAMDI



comment 0 komentar
more_vert